Dalam lanskap keberagaman masyarakat Indonesia, kaum santri memiliki peran strategis sebagai penjaga harmoni sosial. Kudus, sebagai kota yang sarat dengan sejarah Islam dan tradisi budaya Jawa, menjadi panggung penting dalam diskursus moderasi beragama.
Bahtsul Masail, sebuah tradisi diskusi keagamaan khas pesantren, memegang peranan sentral dalam membangun ekosistem damai yang berakar pada kearifan lokal. Terlebih Kudus memiliki tokoh utama sebagai promotor bina damai keberagamaan, yaitu Sayyid Jakfar Shodiq atau lebih dikenal dengan Sunan Kudus.
KEMBALI KE ARTIKEL