Lima belas tahun sejak wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), 30 Desember 2009, bangsa ini terus mengenang kiprahnya sebagai tokoh yang mengukuhkan fondasi pluralisme, kebebasan beragama, dan hak asasi manusia (HAM). Namun, di luar peran besarnya dalam bidang politik dan sosial, Gus Dur juga seorang pengagum, pembela, dan pelaku seni serta sastra yang jarang mendapat sorotan.
KEMBALI KE ARTIKEL