Saat lonceng tahun 2024 perlahan berganti, kita dihadapkan pada sebuah realitas yang begitu mencengangkan. Dunia bergerak semakin cepat, tetapi manusia justru semakin merasa tersesat. Teknologi yang semula digadang-gadang sebagai pembebas dari rutinitas kini menjadi rantai yang mengekang kita dalam spiral produktivitas tanpa henti. Di tengah arus deras ini, konsep
slow living hadir bak angin segar, menawarkan jeda sekaligus jalan pulang bagi jiwa-jiwa yang lelah.
KEMBALI KE ARTIKEL