Tulisan ini adalah bahasa kerinduan yang meresap dalam diri kita satu sama lain. Sebelum menjelma genangan ingatan yang berjatuhan di teriknya perih yang membentuk bayang-bayang jingga yang merekah di wajah senja. Yang lambat laun sirna dari sinar-nya. Sebagaimana warnaku yang tak lagi indah untuk bumimu, sebagaimana tawaku yang tak lagi sejuk untuk udaramu, setelah kau temukan pelangi yang sementara.
KEMBALI KE ARTIKEL