Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Konflik Rusia vs Ukraina, Begini Tanggapan Presiden Joko Widodo!

25 Februari 2022   18:39 Diperbarui: 25 Februari 2022   18:44 1056 4
Baru baru ini kita dikejutkan dengan berita mengenai konflik antara Rusia dan Ukraina, yang mana sebelumnya peristiwa tersebut dipicu oleh latihan tentara Rusia dan Belarus di daerah Kyiv Ukraina.

BBC atau lembaga penyiaran umum Britania Raya menyiarkan bahwa Belarus dan Rusia mengadakan latihan bersama di Kyiv. AS mengatakan bahwa sekitar 30 ribu pasukan Rusia telah ditempatkan di Kyiv. PIhak Ukraina juga mengaku mendapat "Tekanan Psikologis"

Tak hanya di Kyiv, Rusia juga mengadakan latihan AL mereka di laut Hitam yang terletak di selatan Kyiv. Pihak AS dan barat melihat situasi tersebut sebagai pra-invasi Rusia terhadap Ukraina. "Keberadaan pasukan di perbatasan menjadi suatu tekanan psikologis dari tetangga kami" ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Konflik bermula saat Ukraina melakukan revolusi pada pemerintahan Vladimir Putin. kedua negara tersebut merupakan bekas dari USSR Uni Soviet. Rusia mengklaim bahwa Ukraina merupakan bagian peradabannya, namun Ukraina menolak supremasi Rusia dan ingin bergabung dengan negara-negara NATO.

Vladimir Putin, Presiden Rusia mulai melakukan latihan-latihan tersebut sebagai pra-invasi. Ukraina tetap ingin bergabung dengan NATO, sehingga Rusia mulai melancarkan invasinya pada Kamis, 24 Februari 2022. Vladimir Putin juga mengecam pihak yang membantu Ukraina akan merasakan akibat yang "Belum pernah ada di sejarah"

Invasi dilakukan di Kyiv kota terbesar di Ukraina. Tercatat sekitar 137 orang tewas pada invasi kamis, 24 Februari 2022. Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menduduki pembangkit listrik Chernobyl pada JUmat, 25 Februari 2022. Tak lupa juga Volodymyr juga menghimbau untuk warganya yang berusia 16-60 tahun supaya tidak meninggalkan perbatasan Ukraina.

Kabarnya mereka akan dipersenjatai oleh pemerintah Ukraina untuk membela negerinya. Sementara itu, Polandia menyediakan bantuan pengungsian bagi penduduk Ukraina. akibat serangan Rusia, Pihak AS dan Uni Eropa  memberikan sanksi ekonomi pada Rusia berupa penghapusan Rusia dari SWIFT atau layanan pesan global keuangan.



Tanggapan Presiden Joko Widodo

Presiden. Joko Widodo melalui akun twitter beliau menaggapi situasi mengenai konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Tanggapan presiden Jokowi disampaikan secara singkat tanpa menggambarkan konteks peperangan.

"Stop perang. Perang itu membahayakan umat manusia, dan membahayakan dunia" ujarnya kamis, 24 Februari 2022.

Pemerintah indonesia juga mengecam segala tindak pelanggaran wilayah teritorial suatu negara, dalam upayanya, KBRI di Kyiev juga berusaha menyiapkan skenario untuk memulangkan 138 WNI yang berada di Ukraina.

Presiden Jokowi juga menambahkan agar semua negara tidak menambah persoalan mengenai konflik tersebut. mengingat bahwa negara-negara sedang dalam pembangunan ekonomi setelah Covid-19 melanda 2 tahun terakhir.

"Rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan sesegera mungkin. Semua pihak yang berkontribusi harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi dalam perdamaian. perang tidak boleh terjadi" Ujarnya senin, 21 Februari 2022.

"Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Gutteres bahwa penanganan krisis di Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia dapat terhindarkan. tetapi upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak dapat ditunda-tunda" Tambahnya selasa, 22 Februari 2022.

Salah seorang dosen di universitas Indonesia bernama Hikmahanto Juwana memberi saran kepada presiden Joko Widodo mengenai peristiwa tersebut. Hikmahanto mengimbau agar presiden Jokowi melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. hal itu dikarenakan presiden Jokowi saat ini menjabat sebagai Presiden G20

"Tindakannya sampaikan ke PBB, bahwa permasalahan ini harus dibawa ke majelis umum PBB bukan dewan keamanan PBB sehingga dengan begitu tak akan ada veto disitu dan pengambilan keputusan berdasarkan mayoritas karena apa yang terjadi di Ukraina bisa menyebabkan perang dunia ke 3" ujar Hikmahanto.

Tak hanya itu, Hikmahanto juga mengusulakn agar Presiden Jokowi mengutus MLN untuk melakukan shuffle diplomacy agar memastikan adaya pembahasan tersebut di majelis umum PBB.




































KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun