Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 5-25% anak prasekolah mengalami keterlambatan perkembangan seperti keterlambatan perkembangan motorik, bahasa, dan perilaku sosial dan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kemandirian itu sendiri diartikan Erickson sebagai suatu sikap usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan tujuan untuk menemukan jati dirinya dengan proses mencari identitas ego yaitu dengan perubahan kearah yang baik untuk berdiri sendiri (Krobo, 2021). Norimatsu juga turut menjabarkan bahwa kemandirian dapat dibagi kedalam kategori yang lebih spesifik antara lain: 1) manifestasi batas-batas diri, rasa perbedaan antara "saya dan bukan saya"; 2) kemampuan anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri; 3) kemampuan emosional dalam menegaskan dirinya sendiri serta mengekspresikan diri dan 4) kemampuan anak dalam mengendalian dirinya sendiri (Norimatsu, 1993). Orang tua melalui pola asuhnya membentuk kemandirian anak dengan memberikan kesempatan dan pembiasaan pada anak melalui kegiatan sehari-hari. Pemilihan pola asuh mendidik anak sangat menunjang sikap kemandirian dimana orang tua mengasuh, membina, membantu serta mengarahkan anak pada masa perkembangan yang sangat penting (Umairoh & Ichsan, 2019).Â
KEMBALI KE ARTIKEL