Namun, dalam satu dekade terakhir, Turki telah berbenah dengan sangat cepat. Dari negara yang baru berkembang kini telah menjadi sebuah negara maju dengan teknologi yang serbacanggih. Itu semua diawali dengan dibenahinya secara sistemik, cepat, dan terukur semua sistem administrasi sehingga menjadi lebih praktis dan efisien.
Apa yang saya tulis dalam laporan saya berikut ini mencerminkan perkembangan yang pesat tersebut, meski yang saya kemukakan sebagai contoh hanyalah satu aspek saja, yakni pengurusan kartu transportasi. Sungguh saya terkesan saat mengurus kartu transportasi di dalam kota yang hanya memakan waktu beberapa menit saja.
Awalnya saya berangkat dari Camlica ke Altunizade (salah satu nama kecamatan di Kota Istanbul), untuk mengurus kartu transportasi. Kartu ini digunakan kebanyakan penduduk Istanbul untuk bepergian di dalam Kota Istanbul.
Karena Istanbul merupakan kota besar, layaknya Jakarta kalau di Indonesia, maka Pemerintah Istanbul menyelenggarakan sistem transportasi umum seperti busway, waterbus, metro, dan tram, untuk melayani arus penumpang di dalam kota sekaligus untuk mengurangi jumlah gridlock di jalanan Istanbul.
Sesampainya saya di kantor pengurusan transportasi setempat, betapa terkejutnya saya melihat kondisi kantornya yang mirip dengan kedai-kedai kali lima di Aceh. Saat itu saya hampir tak percaya kalau itu adalah kantor pemerintah. Apalagi kalau saya terlalu berharap bahwa mereka akan mampu melayani orang dengan cepat.
Tapi untungnya di depan bangunan itu terlihat beberapa orang yang sedang antre, sehingga saya pun antrean bersama mereka.
Setelah lima menit antre, tibalah giliran saya untuk menemui pegawai yang berada di depan komputernya. Kepadanya saya berikan kartu pengenal berupa kartu mahasiswa dan pasfoto. Ajaib, tak sampai satu menit, kartu transportasi yang diidam-idamkan setiap siswa dan mahasiswa Indonesia di Turki itu pun selesai. Bentuknya persis seperti kartu ATM yang lengkap dengan nama dan foto pemilik.
Itulah pengalaman saya di Istanbul ketika mengurus kartu transportasi. Saya sangat kaget campur kagum dengan praktisnya sistem yang kini berlaku di Turki dan betapa singkatnya waktu pelayanan. Mereka benar-benar mempraktikkan prinsip, kalau bisa dipercepat mengapa harus diperlama.
Mudah-mudahan dalam waktu dekat negeri kita Indonesia, khususnya Aceh, juga mampu menerapkan sistem administrasi yang praktis dan cepat seperti itu, sehingga memudahkan seluruh rakyat yang membutuhkan pelayanan dari aparatur pemerintah.