Rasa
Ada perasaan yang baru saja tiba,
Membelalak membuka kedua rona mata
Hahahaha
Untuk terakhir kali, daku ingin berhenti dalam kelana mencari-cari dimana sesungguhnya cerminan diriku berada
Baru saja
Belum lama kekacauan lelah menyandera raga dan jiwa
Kau datang menawarkan rasa untuk ku jaga
Atau mungkin hanya aku saja yang alpa, buta ... Terlalu merasa, padahal kau datang dan hanya datang
Dan kapanpun bisa kembali pulang
Belum lama juga rasanya ku semat tamatkan cinta di larik pertama, sudah kau ajak saja aku menulis di larik kedua
Salamah ...
Bagaimana mungkin rasanya daku tak jatuh rasa?
Dengerin sini
Jadi begini, kau tak perlu lagi bertanya
Hatiku ini rasanya sudah hampir kau rampas sepenuhnya
Tak perlu bertanya
Tak perlu lagi berkata-kata
Kau bahkan tak perlu menjelaskan nama lain dalam panjangnya cerita kita hanya untuk memastikan aku akan secemburu apa ... wahai Salamah.
Dan ingatkah kita?
Pada kisah Ummu Salamah yang begitu mahsyur melegenda?
Dia istri yang penuh cinta bagi suaminya, Abu Salamah.
Ingat?
Tak lama rasanya Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha berdamping dengan suaminya,
Karena Abu Salamah harus kembali ke hadapan Rabbnya akibat luka di jalan jihad yang membara
Ingat?
Ummu Salamah melepas kekasihnya Abu Salamah pada bulan Jumadits Tsaniyah?
Dia berucap "Siapakah yang lebih baik bagiku dari pada Abu Salamah?"
Ah syahdu sekali rasanya ...
Kak, jadilah Salamah yang demikian ya ...
Jaga asa, rasa, dan dirimu sekuat erat seperti jiwa pada raga
Biar kamu indah,
Tetap cantik terjaga
Kuatkan lagi, lagi dan lagi keyakinan itu
Dari aku yang tak pernah berani mengatakan bahwa aku telah masuk begitu dalam pada jerat cintamu
Hahaha sendu
Aku telah memilihmu sebagai makna,
Lengkap beserta seluruh kekhawatiran yang menyertainya.
Cerita Salamah, Agustus 2019.