Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ramadan dalam Kerinduan

25 April 2020   21:24 Diperbarui: 13 Februari 2021   20:52 79 0
Menjelang senja pertama di bulan mulia
Biasanya kita akan mengunjungi tanah-tanah keluarga
Tetapi sudah bertahun ini
Engkau biarkan aku berkunjung sendiri
Dalam kenyataan yang tak bisa bertutur
Aku harus berkenan menjadikan diriku sebagai tamumu

Setelah itu biasanya kita akan pulang bersama-sama
Bersiap untuk tarawih berjamaah
Engkau bertakbir sedang aku berpujian
Tetapi sudah bertahun ini
Akulah yang harus menggantikanmu bertakbir
Karena ibu enggan menunda mendoakan engkau yang begitu ia cintai

Kemudian tibalah saat dini hari
Dimana engkau biasanya akan membangunkan aku, kakak, dan adik-adik
Mengajak bersiap untuk berperang melawan nafsu setidaknya untuk satu hari ini
Tetapi semenjak senja terakhir bulan kesembilan
Hanya Ibu yang datang dalam kesendiriannya
Mengumbar senyum agar kami tetap kuat berpuasa

Aku selalu menantikan  senja di bulan mulia
Semua hidangan akan tersaji di meja
Mulai dari yang manis sampai yang seadanya
Itulah tanda bahwa dahaga akan lekas mereda
Tetapi senja tak pernah benar-benar indah seperti sedia kala
Saat engkau dan kami masih menjelma sebagai kita

Lantas jika kesempatan itu masih tersisa
Izinkan aku untuk mengajukan sebuah pertanyaan
Di celah-celah langit  yang tak mampu kugapai
Di bawah kasih sayang ilahi yang menyelimuti
Adakah engkau juga senantiasa merindu
untuk melewati ramadan bersama seperti dahulu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun