Dalam al-Qur'an, hal yang banyak disebutkan untuk dijadikan sebagai permisalan adalah hewan. Fungsi hewan sendiri dalam al-Qur'an adalah sebagai matsal (perumpamaan), tadris (pembelajaran), dan bayaan (penjelasan). Beberapa hewan yang banyak disebut dalam al-Qur'an adalah serangga. Mulai dari nyamuk, belalang, lebah, semut, kutu, dan lalat. Semuanya memiliki fungsi perenungan dan pembelajaran yang berbeda-beda. Nyamuk disebutkan untuk menjadi pembeda antara mereka yang bertaqwa dan yang kafir terhadap ayat-ayatNya. Adapun dalam sejarahnya nyamuk ternyata menjadi salah satu mukjizat Ketika Allah mengutusnya untuk terbang memasuki hidung raja Namrud, lalu masuk sampai otaknya dan membuatnya menemui ajalnya. Belalang dan kutu adalah serangga yang diperuntukkan untuk mengingatkan fir'aun dan tentaranya agar mereka berfikir. Lebah adalah salah satu serangga yang Allah berikan padanya isyarat keilmuan sehingga manusia mendapatkan manfaat yang sangat besar dari seekor lebah. Lalat adalah serangga yang dijadikan matsal oleh Allah untuk orang yang menjadikan berhala sebagai sesembahan selain Allah, dan dikemudian hari lalat menjadi satu isyarat ilmiah Ketika Nabi Muhammad bersabda tentang sayap lalat, bahwa sayap kirinya adalah racun dan kanannya adalah obat penawarnya. Adapun semut, adalah serangga yang Allah jadikan sebagai kisah unik dalam perjalanan hidup Nabi Sulaiman, dan ternyata dikemudian hari semut menjadi salah satu serangga yang kehidupannya sangat mirip dengan system kehidupan manusia. Mereka memiliki system pertanian, peternakan, peperangan antar suku, perbudakan. Bahkan membangun sarang bertingkat yang menjadi sumber inspirasi Masyarakat mesir kuno dalam mengembangkan kualitas bangunan mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL