Batik Gemawang lahir dari latar belakang sederhana namun penuh tekad. Dimulai oleh seorang mantan pegawai negeri sipil yang memutuskan untuk memanfaatkan pelatihan batik di desa setempat, usaha ini berawal dengan modal dua juta rupiah dan menggandeng tiga orang yang pernah belajar membatik. Meskipun awalnya keterampilan mereka masih terbatas, keinginan untuk berkembang membuat Bapak Abdul Kholiq Fauzi selaku pendiri Batik Gemawang magang di Yogyakarta dan Solo, belajar dari para pengrajin yang lebih berpengalaman. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga menyalakan kembali semangat melestarikan budaya batik di desa tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL