Data di atas terdiri dari data curah hujan dari tahun 2016, 2017, 2020, 2021, dan 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang. Data ini digunakan selama lima tahun. Curah hujan di Kota Semarang biasanya tinggi dan bervariasi sepanjang tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, dengan rata-rata 340.26 mm dan 404.24 mm, sementara curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus, dengan rata-rata 75.96 mm dan 60.48 mm.
Framing Teks Berita Curah Hujan di Kota Semarang
Berikut adalah Hasil dari framing teks curah hujan di kota Semarang:
1. BMKG: Banjir di Semarang Disebabkan Curah Hujan Ekstrem
Dilansir dari Kumparan.com (07/02/2021), bahwa BMKG Stasiun Klimatologi Kota Semarang mencatat, peta sebaran curah hujan harian Kota Semarang pada 6 Februari 2021 pukul 07.00 WIB terukur hujan dengan intensitas lebat-ekstrem. Curah hujan pukul 07.00 WIB di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani bahkan mencapai 171 mm. Sukasno menjelaskan, analisis sementara menunjukkan pengaruh aktifnya Angin Monsun Dingin Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Kondisi tersebut didukung dengan massa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantura tengah-barat termasuk Kota Semarang.
2. Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat
Dilansir dari Kompas.com (08/02/2021), bahwa Sejumlah wilayah di Kota Semarang dikabarkan masih terendam banjir hingga Minggu (7/2/2021). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menyebut, banjir di sejumlah wilayah Semarang ini diakibatkan oleh curah hujan ekstrem, selain pasang air laut.
3. Diguyur Hujan, Ratusan Rumah di Kota Semarang Terendam Banjir
Dilansir dari Sindonews.com (13/10/2022), bahwa Ratusan rumah di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu dan Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, terendam banjir , Kamis (13/10/2022) sore. Selain sebab curah hujan tinggi, normalisasi Sungai Bringin yang melintas di lokasi juga belum selesai. Banjir juga menggenangi jalan pantura Semarang - Kendal. Banjir mulai terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Menjelang Magrib banjir mulai reda. Ketinggian air sekira 50 sentimeter. Kondisi ini sempat membuat jalan pantura lumpuh total. Arus lalu lintas mulai beranjak normal seiring banjir mulai surut.
4. BMKG Sebut 4 Faktor Sebabkan Banjir Semarang, Ingatkan Cuaca Buruk
Dilansir dari cnnindonesia.com (01/01/2023), bahwa Angin monsun, adanya ex-TC Ellie di wilayah Australia bagian utara, ada aktivitas gelombang Rossby Equatorial dan Madden Julian Oscillation, dan Kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas udara yang cukup labil merupakan 4 faktor yang dapat membuat intensitas curah hujan menjadi tinggi/ekstrem. Maka curah hujan yang tinggi tersebutlah yang mengakibatkan banjir di semarang.
5. BMKG Jelaskan Asal Hujan Sangat Lebat Penyebab Banjir Semarang
Dilansir dari tekno.tempo.co (01/01/2023), bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang merilis analisa cuaca penyebab hujan deras di Kota Semarang pada Sabtu, 31 Desember 2022. Banjir langsung membekap Kota Semarang setelah hujan berintensitas tinggi tersebut. Analisis cuaca Stasiun Meteorologi mengidentifikasi adanya sirkulasi pusat tekanan rendah di utara Australia. "Mengakibatkan adanya daerah pertemuan angin serta peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan tertulis, Minggu 1 Januari 2022.
6. BMKG: Intensitas Curah Hujan Tinggi di Semarang dan Sekitarnya Disebabkan Aktifnya Gelombang Atmosfer Rossby
Dilansir dari Halosemarang id (01/01/2023), bahwa Cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG yang terjadi pada periode 31 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 di wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang dan sekitarnya, disebabkan aktifnya gelombang atmosfer Rossby. Yang mana hal ini khususnya di Jawa Bagian Utara, sehingga dapat mempengaruhi terjadinya daerah konvergensi atau pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah.
7. Curah Hujan Masih Tinggi, Jalan Penghubung Semarang - Temanggung Rawan Longsor
Dilansir dari New.okezone.com (14/01/2023), bahwa Curah hujan di wilayah Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang sampai saat ini masih tinggi. Kondisi ini membuat tebing yang berada di sepanjang jalan penghubung Sumowono - Kaloran, Temanggung rawan longsor. Dari pantauan wartawan, Sabtu (14/1/2023), sepanjang jalan mulai dari Sumowono hingga daerah Kaloran, Temanggung ada sejumlah jurang dengan kedalaman bervariasi dan tebing. Kontur tanahnya merah sehingga saat diguyur hujan deras rawan longsor.
8. Curah Hujan Tinggi di Semarang Selama Sepekan, Begini Penjelasan BMKG
Dilansir dari Radarsemarang.jawapos.com (14/03/2023), bahwa Hujan yang terus mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya beberapa hari ini berkemungkinan akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan. Meningkatnya intensitas hujan terjadi akibat adanya faktor angin muson barat yang bergerak dari arah barat atau wilayah Asia yang biasanya berlangsung dengan rentang waktu cukup lama. Ia mengungkapkan adanya penumpukan angin yang masuk dari wilayah barat yang bergerak ke atas dan membentuk awan kompektif atau awan hujan. Kelembapan udara yang tinggi menjadi faktor terjadinya intensitas hujan yang cukup tinggi, ditambah uap air yang dibawa melalui awan yang melintas dari Samudera Pasifik menuju wilayah Semarang dan sekitarnya.
9. Hujan Deras, Longsor Tutup Jalan Dewi Sartika Semarang
Dilansir dari Kompas.com (01/12/2023), bahwa Longsor terjadi di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Longsor tersebut diduga karena curah hujan di Kota Semarang yang cukup tinggi. Kejadian tersebut, membuat akses Jalan Dewi Sartika sempat lumpuh. Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira membenarkan kejadian itu.
10. Debit Air Rawa Pening Naik, Petani Terancam Gagal Panen
Dilansir dari Radarsemarang.jawapos.com (20/10/2022), bahwaCurah hujan yang tinggi membuat sejumlah petani di Kabupaten Semarang resah. Sebab, lahan pertanian semua tergenang air akibat debit air Rawa Pening naik. Kondisi ini membuat petani terancam gagal panen.
Berdasarkan framing teks, dapat disimpulkan bahwa curah hujan yang tinggi di kota Semarang telah meningkatkan kemungkinan banjir dan tanah longsor. Banjir dapat terjadi ketika banyak hujan dalam jangka waktu tertentu menyebabkan luapan sungai, genangan air di permukaan, dan peningkatan volume air. Akibatnya, banjir dapat merendam permukiman, jalan, dan infrastruktur lainnya.Â