Pada peringatan 76 tahun berdirinya Korea Utara pada Senin, 9 September 2024, pemimpin Korut Kim Jong Un memerintahkan peningkatan kemampuan militer, termasuk persenjataan nuklirnya. Hal ini tidak terlepas dari perjanjian bilateral antara AS dengan Korea Selatan pada Juli 2024 mengenai pencegahan nuklir (nuclear deterrence) di kawasan Semenanjung Korea, yang dilihat Korea Utara sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara tersebut. Pidato itu tampak sebagai penegasan sikap negara tersebut yang telah menjadikan pengembangan nuklir sebagai kebijakan permanen dalam amandemen konstitusi yang dilakukan pada September 2023.
KEMBALI KE ARTIKEL