Tradisi ibadah qurban seharusnya merupakan momen sacral yang penuh keikhlasan dan rasa solidaritas, di mana umat Muslim saling berbagi dengan sesama dan menyumbangkan sebagian rezeki mereka kepada yang membutuhkan. Ibadah yang seharusnya penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keikhlasan sering kali berubah menjadi ajang adu gengsi dan pamer di kalangan masjid, musholla, atau yayasan. Persaingan untuk memiliki jumlah hewan qurban yang paling banyak sering mengaburkan tujuan asli dari ibadah ini. Dampak negatifnya adalah kebanyakan daging yang terbuang sia-sia dan pemanfaatan untuk kepentingan pribadi oleh oknum panitia. Artikel ini akan membahas fenomena tersebut, menggambarkan dampak negatifnya, dan memberikan argumentasi tentang pentingnya mengembalikan esensi sejati ibadah qurban.
Menyadari Makna Ibadah Qurban yang Sebenarnya:
KEMBALI KE ARTIKEL