Minggu, 05 Mei 2013
Dewasa ini,banyak orang menjalani sebuah hubungan tanpa ada ikatan “Love is Blind” .
Coba kita liat, Mereka mencurahkan sepenuh hati untuk pasangannya, Sehingga segala kemungkinan bisa terjadi. Na’udzubillah
Penyesalan pun dirasakan saat mereka sudah menikah, berawal dari berubahnya 180ᵒ sikap dan sifat dari pasangantersebut. Berbagai konflik rumah tangga mulai muncul dan saling menyalahkan satu sama lain. Hingga akhir cerita mereka memutuskan untuk berpisah (bercerai).
*********
MENIKAH UNTUK BAHAGIA
Apa kriteria pasangan yang baik??? Kriteria itu tergantung dari seseorang, biasanya seseorang sudah punya kriteria masing-masing. Tetapi saya dapat ambil kesimpulan;
-Pertama itu aqidahnya
-Kedua akhlaqnya
-Ketiga motivasi spirit
Kapan waktu yang tepat untuk menikah?? Kapan, ya saat kita sudah merasa dewasa, sudah mengetahui kriterianya,dan mampu menghindari ranjau. Dengan kita mengetahui didepan ada ranjau otomatis mencari yang lain, itu sama halnya dengan calon pasangan.
Bagaimana kita bisa mengerti dan memahami pasangan kita? Ya, dengan kita menguasai knowledgenya dan skill.
*********
Do We Plan Our Marriage?
Coba kita perhatikan salah satu bangunan paling keren yang pernah anda ketahui. Apa yang paling menarik dari bangunan tersebut?Desainnya?Detailnya?Kokohnya?Interiornya?Fungsinya?Atau anda
Membayangkan betapa rumitnya membangun semegah dan seindah ini?Apa yang anda rasakan pada saat membayangkannya?
***
sengaja menggunakan analogi pembangunan gedung pencakar langit untuk menggambarkan pentingnya membuat desain awal dalam pembangunan sebuah mahakarya. Pernikahan anda juga sebuah mahakarya bukan? Ya, pasti karena didalamnya impian anda dan masa depan anak-anak akan dibangun.
Jadi Orang Baik Saja Ternyata tidak cukup!!!
Hal yang ingin saya sampaikan adalah bahwa menjadi orang baik itu satu modal utama untuk mendapatkan pernikahan yang bahagia. Namun, nggak cukup jadi orang baik. Ternyata banyak dari pasangan merasa “orang baik” pernikahannya dalam kondisi yang kurang bagus, Ada pula yang saat ini merasa menderita. Jika ditanya kepada masing-masing pihak “yakin mereka bilang masih saling mencintai”.Lalu bagaimana? Apa saja yang dibutukan? ....sebuah reminder bahwa anda dan pasangan saling mencintai, menyayangi,dan menikah dengan tujuan menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Saya berharap, Anda bisa melihat kasus selingkuh tidak terjadi tiba-tiba. Bahwa ada faktor yang menimbulkan selingkuh. Apakah selalu ada faktor orang ketiga?...orang ketiga itu hanyalah akibat bukan sebab, yaitu jika hubungan anda dengan pasangan sudah sangat baik, harmonis, rasanya kecil kemungkinan untuk terjadinya kasus selingkuh.
Apa sih yang dicari dari selingkuh? Kenapa seseorang berselingkuh? Karena dia tidak mendapatkan apa yang dimaunya dirumah.Disini saya menekankan bahwa anda juga memiliki peran yang menyebabkan pasangan anda selingkuh.
Mulailah mengerti dari apa yang ingin dimengerti, jangan salahkan pasangan anda dan jangan salahkan diri sendiri....................mengintropeksi diri itu adalah solusi.