Hari masih gelap, embun yang kian menutup jalanan terasa dingin menembus tulang. Pemuda-pemudi yang menjalankan sholat Subuh berjamaah di masjid terlihat sudah beranjak menuju rumah. Sepeda motor saya kendarai menembus kabut di hamparan hijaunya sawah dan beningnya embun pagi, tak perduli seberapa dinginnya hari itu, saya harus sampai pukul 07.00 WITA sebelum kelas dimulai. Perjalanan menuju sekolah sengaja lebih pagi dari sebelumnya, mengingat kelas mendongeng harus saya sampaikan sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sinar matahari sedikit terlihat mengintip di upuk timur, pertemuan sinar matahari dengan embun yang masih tebal membentuk degradasi warna yang indah dipandang, Keindahan dan warnanya yang meneduhkan menyertai perjalanan saya menuju sekolah tercinta.
KEMBALI KE ARTIKEL