Sungai, sebagai sumber air penting, mendukung kehidupan manusia, namun pencemaran Ciliwung membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Situasi lingkungan di Indonesia masih jauh dari penanganan berkelanjutan, sebagian karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selain pencemaran sungai, deforestasi juga menjadi masalah besar, meskipun saat ini tingkatnya sudah mulai menurun.
Sementara itu, di Bali, jumlah sampah di laut telah mencapai 9 juta ton, sebagian besar berupa plastik yang dibuang oleh masyarakat dan terbawa arus laut. Sebuah keluarga dari Belanda menginisiasi program pembersihan laut dengan nama 'Bye-Bye Plastics Bags', yang menyoroti dominasi sampah plastik di laut Bali. Salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan mendaur ulangnya, seperti menggunakannya sebagai bahan pembuatan aspal.
Masalah lingkungan merupakan isu global yang kompleks dan belum terselesaikan hingga saat ini. Dampaknya sangat merusak, mulai dari tanah longsor, pencemaran air, hingga polusi udara, menyebabkan bumi semakin terbebani. Kerusakan hutan juga turut berperan dalam memperparah kerusakan lingkungan ini.
Sebagai manusia, kita perlu mengembangkan kesadaran bahwa kehidupan ini tidak hanya untuk hari ini atau untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga alam bagi masa depan. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan meliputi penggunaan energi terbarukan, menjaga hutan, menghemat energi, memilah sampah, serta menanam pohon.