Dalam perjalanan menuju istana dibawah bukit (Kampus hijau), semua upaya dilakukan, mulut tak mati mengucap mantra, kata-kata mengalir deras, teori dan pendapat para ahli terangkat menyaingi langit. Mengingat kata dosen "nilai UAS bergantung pada keaktifan diskusi" Levi tak main-main, dibenaknya; siapa peleh, siap malintang patah.
Kala itu, POLIGAMI menjadi tema beradu ide, tampak menarik, juga kontroversial. Para indigo menerawang lelaki akan dimakan habis oleh makhluk bumi yang tak perna salah. Hal tersebut sama sekali tak membuat ragu, justru sebaliknya!
"Semua soal belajar, siapa rutin tentu banyak pengetahuan." jawab Levi waktu di tanya salah satu teman