Sebutlah ia seorang lelaki tua,  dengan keseharian mengabdikan dirinya kepada Tuhan yang maha Esa. Suatu Ketika ia menapakkan kakinya di sebuah masjid, kemudian ia berjalan menuju tempat bersuci, lalu ia mengambil air dan ia usapkan ke wajah yang mulai keriput, rambut yang telah memutih, kulit yang sudah mengendur. Dengan rendah hati ia mengadahkan pandangan menghadap langit, seketika tersenyum tipis melihat taqdir yang kelak akan ia dapatkan, memiliki banyak pertanyaan dalam benaknya tentang taqdir yang akan datang  dan bagaimana ia menghadapinya.
KEMBALI KE ARTIKEL