"Pernahkah Anda merasa pajak lebih sebagai beban ketimbang kontribusi?" Bagi sebagian besar orang, pajak sering kali dianggap sebagai kewajiban yang berat, sesuatu yang, jika memungkinkan, ingin dihindari. Pernahkah Anda merasa bahwa pajak lebih sebagai beban ketimbang kontribusi? Bagi banyak orang, pajak sering dianggap sebagai kewajiban yang berat, sesuatu yang, jika memungkinkan, ingin dihindari. Hal ini tercermin dalam data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tahun 2023 yang menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia hanya mencapai 61,80% dari target nasional sebesar 83%. Namun, bayangkan jika membayar pajak terasa sebagai tindakan yang logis, bahkan menguntungkan, tidak lagi sekadar kewajiban yang menekan, tetapi kontribusi nyata yang manfaatnya langsung terasa bagi masyarakat. Bagaimana jika kita dapat melihat pajak sebagai bentuk investasi bersama dalam membangun masa depan kita? Dengan pendekatan yang tepat, pemerintah bisa menciptakan kepatuhan pajak yang lebih alami, bukan karena paksaan, melainkan karena masyarakat melihat pajak sebagai sesuatu yang bernilai. Mari kita telusuri beberapa langkah konkret yang bisa diterapkan di Indonesia agar pajak menjadi pilihan cerdas bagi setiap warga, bukan lagi sekadar kewajiban yang ingin dihindari.
KEMBALI KE ARTIKEL