Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife

Management Panen pada Kelapa Sawit

29 Juni 2022   15:15 Diperbarui: 29 Juni 2022   15:26 1333 0
MANAGEMENT PANEN
PADA KELAPA SAWIT (Elaeis guineesis jacq)

Panen adalah serangkaian kegiatan fisik mulai dari memotong TBS yang cukup matang, mengutip dan mengumpulkan berondolan serta menyusunnya di tempat Pemungutan Hasil (TPH) Menurut waktu/rotasi. Tujuan dari panen  adalah untuk mendapatkan hasil buah yang baik sesuai ketentuan yang diminta oleh perusahaan dan juga untuk mendapatkan rendemen yang tinggi dengan kualitas minyak yang baik.

A.Kriteria Panen
*Suatu areal yang sudah dapat dipanen apabila :
tanaman sudah berumur 36 bulan dilapangan
60 % pohon telah mempunyai buah yang siap panen
Brondol 5 dipiringan secara alami
Berat TBS 3kg
*Tandan matang
warna buah orange kemerahaan
sudah ada buah yang lepas atau brondol

B.Ancak Panen
Ancak panen adalah luasan yang menjadi tanggung jawab pemanen. Ancak panen terdiri dari dua yaitu Ancak tetap dan Ancak giring. Ancak tetap adalah sistem pemanenan pada ancak dengan luas tertentu yang dapat di selesaikan pada hari itu tanpa ada perpindahan dan ancak tersebut di kerjakan oleh orang yang sama setiap rotasinya, sedangkan Ancak giring adalah sistem pemanenan pada ancak dengan luas tertentu secara bersama sama hingga selesai kemudian berpindah pada ancak berikutnya, hal ini penanggung jawab pengatur rotasinya adalah mandor blok.

C.Kelengkapan APD
*Helm digunakan sebagai pelindung bagian tubuh yaitu kepala. Tujuan dari memakai helm adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada pemanen, seperti misalnya tertimpa buah/pelepah.
*Kacamata digunakan sebagai pelindung mata. Tujuan dari memakai kacamata adalah mencegah teradinya mata terkena sampah/abu saat panen buah.
*Sepatu safety digunakan sebagai pelindung kaki. Tujuannya adalah untuk melindungi pamanen dari kecelakaan saat panen, misalnyatertusuk duri sawit maupun pelepah.

D.Alat Panen
Ada pun alat yang digunakan saat pemanenan adalah
1.Eggrek
2.Kapak
3.Dodos
4.Angkong/beko
5.Goni
6.Gancu

Adapun kegunaan dari masing-masing alat diatas adalah sebagai berikut:

1.Eggrek digunakan pada saat panen dan juga progresif pruning eggrek digunakan pada saat umur tanaman > 8 tahun dan mencapai ketingiian > 5 meter
2.Kapak digunakan pada saat pemotongan pelepah yang sudah jatuh saat panen dan juga pada saat pemotongan gagang buah dan pelepah
3.Dodos digunakan pada saat melakukan kastrasi, sanitasi dan juga panen, pada saat kastrasi dan sanitasi dodos yang digunakan adalah dodos berukuran 3 inch dan ukuran dodos pada saat panen yaitu berukuran 5 inch
4.Angkong digunakan untuk memudahkan pekerjaan pada saat meletakan buah ke TPH
5.Goni digunakan untuk wadah pengumpulan brondolan
6.Gancu digunakan pada saat meletakkan buah ke angkon dan juga digunakan pada saat sortasi di TPH untuk mengetahui ada tidaknya buah mentah, buah busuk, dan buah terlalu masak

E.Cara Kerja
*Pukul 06:00 wib dilakukan apel pagi untuk menerima intruksi dan arahan dari Asisten dan Mandor Panen dan sekaligus melakukan  pengabsenan/kehadiran dengan menggunakan Finger Print
*Pukul 07:00 wib para pemanen masuk ke ancak masing masing yang sudah ditentukan dan juga sesuai rotasi.
*Pamenen melakukan panen sesuai dengan kreteria yang sudah ditentukan yaitu brondol 5 secara alami yang jatuh secara alami dipiringan, Basis panen setiap pemanen adalah 1.000 kg (1 ton), lebih dari basis pemanen mendapatkan premi.
*Pukul 11:00 -- 11:15 wib istirahat untuk makan siang
*Pukul 14:00 wib absensi finger prin selesai bekerja
*Rotasi panen 7-10 hari

F.Alur kerja Produksi Kelapa Sawit
Alur kerja adalah rutinitas pekerjaan yang dilakukan oleh perkerja setiap harinya, adapun alur kerja produksi kelapa sawit pada PT.Abdi Budi Mulia sebagai Berikut :
*Mandor Panen
Apel pagi/Absensi
Memberikan intruksi kerja
Memeriksa hasil kerja panen
Memeriksa lokasi kerja panen
Memeriksa alat kerja panen
Memeriksa APD panen
Membuat laporan panen
Memberikan laporan kepada mandor 1 & assisten divisi

*Pemanen
Apel pagi
Memanen sesuai kreteria panen
Menyusun pelepah hasil panen dan juga hasil progresif pruning
Menyusun hasil panen ke TPH
Mengutip brondolan hasil panen
Memotong tangkai TBS
Mengumpul brondolan kedalam goni
Membuat nomor panen dan jumlah hasil panen di TPH

*Krani Buah
Apel pagi
Membuat laporan produksi
Komunikasi kepada transportasi
Memeriksa & menyortir TBS di TPH
Mengawasi TBS diangkut ke dalam truk
Memberikan slip pengiriman TBS ke PKS
Menerima slip hasil pengiriman TBS
Memriksa TPH tidak ada buah & brondolan yang tertinggal
Membuat laporan kepada Mandor 1 & Assisten Divisi

*Transportasi
Apel pagi
Mengangkut TBS ke dalam truk dari TPH
Mengangkut brondolan ke dalam truk dari TPH
Meminta slip pengiriman buah oleh krani buah
Mengirim TBS ke PKS
Memberikan slip pengiriman buah kepada petugas PKS
Menimbang berat muatan
Sortasi buah
Kembali dan memberikan slip hasil pengiriman TBS kepada Krani buah.

G.Metode Panen
*Untuk panen pada tanaman muda (TM 1 -- TM 3) yang menggunakan dodos supaya songgo dua dan Tiga  dipertahankan jangan sampai over pruning. Sedangkan pada tanaman tua (diatas TM 4) sudah menggunakan eggrek
*Pemanenan tahun pertama memakai dodos kecil ukuran 3 inchi dan beralih ke ukuran 5 inchi di sesuaikan dengan perkembangan tanaman.
*Pelepah kering / pelepah sengkleh harus diturunkan. Semua pelepah yang ditunas dipotong menjadi dua bagian kemudian disusun di gawangan mati ( tidak menutupi pasar pikul, piringan dan parit ).
*Untuk blok dengan tanaman yang heterogen karena sisipan, pemanen harus membawa dua alat yaitu dodos dan egrek.
*TBS dan berondolan yang dipanen harus segera di angkut ke PMKS pada hari itu juga.
*Buah yang disusun di TPH dicek dan dicatat oleh mandor panen diantaranya : Kriteria matang, jumlah TBS, tangkai panjang, susunan TBS (tangkai menghadap kebawah).
*Pelepah yang dipotong harus disusun dengan aturan Jika digawangan mati tidak ada parit maka pelepah disusun memanjang utara-selatan dengan posisiditengah gawangan mati,
*Jika digawangan mati ada parit maka pelepah disusun timur-barat diantara pokok sawit, dengan ujung pelepah mengarah pasar pikul dan pangkal mengarah parit cacing (Field Drain)
*Pelepah yang menutup pasar pikul maka harus dipotong dua
*Apabila terjadi restan buah dihitung dan dilaporkan ke Pos Security. TBS restan pada besok paginya harus di cek ulang.
*Asisten divisi dan Estate Manager setiap harinya memantau kebutuhan truk dan menentukan perlu tidaknya pemakaian Whel Tractor untuk langsir TBS.

H.Premi Panen
Premi Panen adalah bonus yang didapatkan oleh pemanen apabila hasil yang didapatkan melebihi basis yang telah ditentukan oleh perusahaan.
I.Sanksi dan Denda Pemanen
Adapun sanksi dan denda yang dikenakan untuk pemanen yang di buat oleh perusahan, yang bertujuan agar pemanen lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan panen. Adapun sanksi dan denda untuk pemanen adalah sebagai berikut :
Sanksi untuk pemanen
*Buah mentah yang dipanen tidak ikut dihitung sebagai hasil panen, jika mengulangi hal yang sama maka diberikan tambahan sanksi adminitrasi.
*Bila buah tidak diletakan di TPH yang bernomor atau yang sudah ditentukan, maka TBS tersebut tidak ikut dihitung terhadap perhitungan hasil panen.
*Bila ancak panen tidak diselesaikan / tidak tembus, maka tidak mendapat premi pada hari itu (tidak menyelesaikan 7 jam kerja )
*Bila tros masih ada di TPH tidak dibuang maka TBS hasil panen tersebut tidak dihitung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun