Muhammad Adel Hilmi Halwanu, salah satu anggota kelompok, mengambil peran penting dalam penyampaian materi terkait bahaya seks pra nikah. Adel menjelaskan dengan rinci bagaimana seks pra nikah dapat meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS di kalangan remaja. Ia juga menekankan pentingnya memahami konsekuensi jangka panjang yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut. Penyampaian materi ini tidak hanya disampaikan secara informatif, tetapi juga interaktif, sehingga siswa SMA Negeri 4 Semarang dapat lebih mudah memahami dan mengingatnya.
Selain membahas tentang bahaya seks pra nikah, kelompok ini juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik dengan menjauhkan diri dari penggunaan NAPZA. Azra dan Cinta turut serta dalam menyampaikan materi, menjelaskan betapa berbahayanya dampak NAPZA terhadap kesehatan remaja, serta bagaimana zat-zat berbahaya tersebut dapat menghancurkan masa depan seseorang. Mereka menekankan bahwa menjaga kesehatan tubuh dan pikiran adalah kunci untuk meraih masa depan yang cerah.
Antusiasme para siswa SMA Negeri 4 Semarang sangat terlihat sepanjang program berlangsung. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian setiap materi yang disampaikan, bahkan banyak di antara mereka yang aktif bertanya untuk menggali lebih dalam informasi yang disampaikan oleh para finalis. Para siswa juga tampak sibuk mencatat poin-poin penting yang diutarakan, menunjukkan bahwa mereka sangat peduli terhadap isu-isu kesehatan yang diangkat dalam program ini.
Program Genre Gedor Sekolah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi para siswa SMA Negeri 4 Semarang. Melalui edukasi yang diberikan, para finalis Duta Genre Kota Semarang 2024 berharap siswa-siswa ini dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait kesehatan reproduksi mereka, serta menjauhi perilaku berisiko yang dapat merusak masa depan. Dengan kegiatan seperti ini, para finalis Duta Genre berharap dapat menjadi agen perubahan yang membawa pengaruh positif bagi generasi muda di Kota Semarang.