Sedan kecil itu berhenti tepat di hadapan saya. Sambil membuka kaca jendela, pengendara mobil tersebut mengeluarkan tangannya memberi aba-aba agar saya mundur karena dia hendak memarkir mobil di atas trotoar jalan. Saya sontak terkejut dan tak mau mundur. Pengendara mobil itu, seorang remaja perempuan berpakaian seragam SMA terlihat cemberut dan menyalakan klakson. Anak saya menangis. Seketika saya hampiri remaja itu dan memakinya. Seorang polisi yang berdiri tak jauh dari kami, tampak berpaling seakan enggan menengahi keributan yang terjadi. Saya hampiri polisi itu, dan dengan segera dia memerintahkan kepada si remaja untuk tidak parkir di trotoar tanpa bertanya perihal legalitasnya untuk mengendarai kendaraan bermotor.
KEMBALI KE ARTIKEL