Penulis :Muhammad Safrodin
Penerbit :Bunyan-Bentang Pustaka
Editor : Chalida Nuraulia Aisyanarni
Tahun Terbit : September, 2013
Jumlah Halaman : 216 halaman
ISBN : 978-602-7888-63-0
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Pendiri Klub Pecinta Buku Booklicious.
Semua muslim tentu ingin melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu haji. Minimal ingin melaksanakan umrah, agar pernah sampai ke Baitullah di Makkah. Tidak hanya orang tua saja yang menginginkan melaksanakan haji ataupun umrah, tetapi para remaja juga cukup banyak yang ingin melaksanakan haji dan umrah. Coba perhatikan sekeliling, biasanya sih ada anak remaja dari keluarga yang berkecukupan sudah melaksanakan umrah bahkan sudah melaksanakan haji.
Maka, buku yang berjudul Haji for Teens karya Ahmad Safrodin kehadirannya sangat bermanfaat bagi para remaja yang akan melaksanakan umrah ataupun haji. Haji berasal dari bahasa Arab, yakni hajj. Secara bahasa haji berarti menuju tempat yang diagungkan atau keluar menuju sesuatu. Sedangkan, arti terminologisnya adalah melakukan ibadah kepada Allah dengan mengunjungi Baitullah untuk melakukan serangkaian manasik (tawaf, sai, dan wukuf di Arafah) dan amalan-amalan lain dalam waktu tertentu (biasanya antara 1 Syawal sampai 13 Zulhijjah) (halaman 2).
Safrodin menyebutkan perbedaan haji dan umrah dalam buku ini, antara lain. Haji hukumnya wajib, sedangkan umrah hukumnya sunnah. Dari segi waktu umrah bisa dilakukan kapan saja, umrah lebih fleksibel. Dalam setahun seseorang bisa saja umrah sampai lima kali ataupun lebih. Sedangkan haji harus dilakukan pada Bulan Haji saja (Bulan Dzulhijjah), dilakukan hanya sekali dalam setahun (halaman 43).
Perbedaan haji dan umrah juga terletak pada ritual yang dilakukan. Ritual umrah lebih simpel ketimbang ibadah haji. Dalam umrah tidak ada wukuf di Arafah dan tidak ada pula singgah di Muzdalifah. Dalam umrah tidak ada kegiatan melontar jamrah, tawaf qudum, dan tidak ada khutbah. Menurut ulama Hanafiyah, ibadah umrah tidak ada prosesi tawaf wada sebagaimana dalam haji. Membatalkan umrah dan melakukan tawaf dalam keadaan junub tidak diwajibkan membayar dam (denda) berupa seekor unta yang digemukkan (al-badanah) sebagaimana dalam haji (halaman 45).
Ada beberapa keutamaan haji dan umrah antara lain, jika menjadi haji mabrur maka tidak ada balasan baginya kecuali surga (HR Bukhari dan Muslim). Pada hadits lain Rasulullah bersabda bahwa melaksanakan haji dan umrah akan menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat dari besi (HR Tirmidzi). Selain itu pahala haji juga setara dengan jihad. Suatu ketika Fatimah bertanya pada Rasulullah, “Apakah wanita wajib berjihad?” Maka, beliau bersabda, “Kalian wajib berjihad yang tidak pakai perang, yaitu haji (halaman 29).
Buku ini sebagaimana judulnya memang ditujukan kepada pembaca remaja, ditulis dengan bahasa yang ringan khas remaja sehingga mudah dicerna. Selain ringkasan di atas buku ini membahas seluk-beluk ibadah haji lainnya, seperti asal-muasal haji, manasik haji/ umrah, syarat dan rukun haji/ umrah, hingga tip-tip praktis ssat di Tanah Suci. Disela-sela bab juga diselingi humor segar.
Buku ini memiliki memiliki keutamaan 3-4 buku tentang haji dan umrah sekaligus. Biasanya buku-buku haji di pasaran hanya membahas satu aspek saja. Misalnya, tata cara melakukan manasik haji/ umrah saja, pengalaman-pengalaman selama haji saja, humor haji/ umrah saja, tip-tip praktis selama haji/ umrah saja, dan seterusnya. Tetapi buku ini merangkum banyak hal tentang haji dan umrah dalam satu buku saja. Simpel namun padat kan?
Maka, tak pelak buku ini menjadi rekomendasi bagi Anda semua, khususnya remaja Muslim agar mengetahui bagaimana haji dan umrah, Insya Allah akan ada kesempatan menunaikan haji dan umrah kelak, aamiin. Selamat membaca!