datanglah ke pasar ikan
di sana kau akan jumpa
bermacam rupa ikan dan penjualnya
dan amisnya yang menggugah kesadaranmu
betapa mabuk itu
tak hanya karena kau tenggak anggur merah
atau nanar kau pandang sendunya rembulan di gigil malam
aku suka pergi ke pasar ikanmu, kawan
di sana kulihat hidup yang menggeliat
bukan hanya hanyut oleh nikmat
pemberian-Nya yang membuat diriku tertawan
bagiku kini pasar ikanmu telah jadi
sebentuk ibadah juga do'a yang siap ditempa derita
sebelum kunikmati tidurku yang nyaman dan tenteram
dalam selubung mimpi tentang segala
"tahukah kau, kawan?
pasar ikanmu adalah kesunyian
yang merasuk ke dalam ceruk mimpiku yang riuh."