Di Era digital yang terus berkembang, kecerdasan buatan (AI) dan deep learning telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai sektor, termasuk pendidikan. Teknologi ini menawarkan potensi luar biasa dalam mempercepat pembelajaran, menyediakan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, dan meningkatkan efisiensi sistem pendidikan. Sebagai contoh, penelitian terbaru oleh UNESCO menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis AI mampu meningkatkan efisiensi hingga 30% dalam lingkungan pendidikan yang terstruktur dengan baik, memberikan peluang untuk eksplorasi pendekatan baru dalam pengajaran. Namun, seiring dengan manfaat yang ditawarkan, muncul tantangan besar: bagaimana memastikan bahwa integrasi teknologi dalam kurikulum tidak mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan seperti etika, kreativitas, dan empati? Inilah pentingnya menyeimbangkan kurikulum berbasis teknologi dengan pendekatan pendidikan holistik.
KEMBALI KE ARTIKEL