Hingga pada abad ke-16 dan ke-17 orang-orang Kamboja dan Siam mempercayai bahwa memiliki rambut panjang berkaitan erat dengan kedewasaan serta kekuatan spiritual. Hal senada pula dipercayai oleh orang-orang di daerah samudera Pasifik lainnya. Semakin gondrong rambut seorang lelaki, kekuatan dalam dirinya semakin "berilmu". Pada masyarakat di Nusantara, pola ini seolah dilestarikan. Di Buton, para pengawal sultan di abad ke-17, adalah mereka-mereka yang jago-jago dan memiliki rambut gondrong.
KEMBALI KE ARTIKEL