Selama masa awal remaja, saya sering membayangkan bagaimana jadinya kalau setiap orang mengenali saya. Sehari dua kali, saya mulai memejamkan mata, membayangkan orang-orang yang berkerumun tiba-tiba terbelah dua membiarkan saya berjalan di antara kerumunan; persis seperti Nabi Musa yang berjalan di antara dua dinding lautan yang terbelah.
KEMBALI KE ARTIKEL