Menurut jurnal ilmiah karya Wibowo H Nugroho dan Ahmad S Mujahid. Kapal selam dengan umur 41 tahun telah melebihi batas ideal pemakaian, karena adanya tekanan hidrostatis dimana kapal selam mengalami perubahan beban yang berulang ulang. Yang menyebabkan kerusakan pada struktur kapal selam, jika umur kapal selam sudah melebihi dari 29 tahun. Dengan demikian menurut saya umur dari kapal selam nanggala ini merupakan salah satu penyebab dari tenggelamnya kapal selam ini.
KSAL menyatakan adanya retakan di kapal selam yang menjadi penyebab utama dari kejadian ini. Bagian kapal KRI Nanggala 402Menurut saya retakan ini dapat terjadi karena umur kapal selam yang tua dan mengalami perubahan beban yang berulang ulang dan tidak di maintenance dengan baik yang dapat menimbulkan badan atau struktur dari KRI Nanggala ini sudah tidak baik lagi dan dapat mengalami keretakan dan terbelah menjadi tiga bagian. Yang menyebabkan tenggelamnya kapal selam ini. Dan menurut saya kejadian ini disebabkan karena kurangnya perhatian mengenai risiko yang dapat terjadi jika kapal selam terus menerus dipakai tanpa memperhatikan usia kapal selam tersebut, Sehingga kapal selam mengalami keretakan yang menyebabkan tenggelam dan memakan korban jiwa.
Dengan terjadinya kejadian ini seharusnya kapal selam dengan umur yang melebihi batas operasional tidak boleh untuk dioperasikan. Karena terdapat banyak risiko yang akan terjadi yang dapat merugikan banyak orang terutama korban dari kapal selam Nanggala 402. Disini kita juga seharusnya memperhatikan prosedur-prosedur dalam pemeliharaan(maintenance) kapal selam dengan baik. Sehingga kapal selam dapat berfungsi dengan baik sebelum digunakan. Dan menganalisis risiko-risiko yang dapat terjadi sebelum kapal selam ini beroprasi. Sehingga kejadian ini tidak terulang kembali kedepannya.