Yang membuat kejadian ini semakin mengejutkan adalah perilaku Marison setelah membunuh istrinya. Dia tidak melarikan diri seperti yang sering dilakukan dalam kasus-kasus serupa. Sebaliknya, Marison memilih untuk duduk di depan rumahnya dengan pedang di tangan, mengancam siapa pun yang mencoba mendekati rumahnya.
Warga sekitar yang terkejut melaporkan kejadian ini kepada polisi, yang segera merespons dan mengamankan Marison. Namun, pelaku mencoba melukai dirinya sendiri dan bahkan menegakkan racun setelah melakukan aksi pembunuhan tersebut.
Keluarga korban menolak melakukan proses autopsi, sehingga korban langsung dimakamkan setelah tragedi tersebut. Sementara itu, polisi masih menyelidiki lebih lanjut motif pasti di balik pembunuhan ini, dengan cemburu sebagai dugaan awal.
Tragedi ini menjadi pengingat yang menyedihkan tentang bahaya cemburu yang dapat merusak kehidupan dan mengakibatkan tindakan yang tak terbayangkan. Kasus seperti ini menggarisbawahi pentingnya menangani konflik rumah tangga dengan bijak dan damai, serta mencari bantuan ketika diperlukan untuk mencegah tindakan kekerasan yang tak termaafkan.
Penulis : Muhammad Ali Akbar Busiri