Analisis Inovasi Serta Efektivitas Kurikulum di Era Pandemi Covid-19
5 Juli 2021 22:28Diperbarui: 5 Juli 2021 22:381891
Pendahuluan
Sejak ditemukan virus korona bulan Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok, pertumbuhannya  massif bahkan sekarang sudah melanda ke lebih dari 200 negara termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 nama lain virus korona, yaitu dengan penerapan karantina wilayah, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing (pembatasan interaksi sosial dan mewajibkan penggunaan masker ketika berada luar dan hendak kemana. Dan sejak bulan maret tahun lalu seluruh sekolah di Indonesia sudah tidak ada belajar tatap muka. Hal ini tentunya akan mengurangi pengetahuan yang akan didapatkan oleh siswa.
Pendidikan di seluruh Indonesia sekarang dilakukan secara daring, tentunya hal ini akan berpengaruh juga pada kurikulum yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan waktu serta kendala yang begitu beragam, baik dari masalah kuota internet, jaringan internet, serta perangkat yang menunjang pembelajaran.
Dengan keadaan seperti sekarang ini guru atau pendidik dituntut untuk lebih kreatif lagi untuk menyesuaikan keadaan lingkungan. Kurikulum sebagai salah satu elemen dari sistem pembelajaran memang tidak berada dalam ruang hampa udara, karena harus selalu mengikuti perkembangan kondisi lingkungan. Kurikulum yang sudah dengan demikian terstruktur dan sistematis ditetapkan sejak awal, harus segera diadaptasi dengan fakta bahwa siswa dalam kurun waktu yang tidak ada kepastian harus tetap berada di rumah. Walaupun dalam keadaan darurat, KBM harus terus berjalan, untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.