Biopori adalah lubang resapan yang dibuat dengan cara menggali tanah secara vertikal dengan diameter 10-15 cm dan kedalaman 50 cm (disesuaikan dengan ukuran pipa). Lubang ini kemudian diisi dengan bahan organik seperti sampah dapur organik, daun kering, atau kompos. Biopori berfungsi untuk menyerap air hujan, membuat pupuk kompos, dan meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, biopori juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, mengatasi masalah sampah organik, dan meningkatkan kualitas udara.
Menurut koordinator Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM), Mohammad Fajar Dwi Rozaq, mahasiswa jurusan manajemen, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. "Kami ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat, khususnya tentang biopori yang merupakan solusi sederhana dan murah untuk menjaga lingkungan, selain itu biopori juga bisa membantu masyarakat dalam membuat pupuk kompos yang sangat berguna bagi masyarakat dusun kampungbaru yang mayoritas pekerjaannya adalah berkebun kopi" ujarnya.
Fajar menambahkan, pihaknya memilih Dusun Kampungbaru sebagai lokasi PMM karena melihat potensi dan kebutuhan masyarakat setempat. "Dusun ini memiliki lahan perkebunan yang luas, namun masyarakatnya sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Selain itu, kami juga melihat banyak sampah organik yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin mengajak warga untuk membuat biopori di pekarangan rumah atau di sekitar lahan perkebunan mereka," jelasnya.
Kegiatan PMM ini terdiri dari beberapa rangkaian, yaitu sosialisasi, demonstrasi, dan praktek. Pada hari pertama, mahasiswa memberikan sosialisasi tentang konsep, manfaat, dan cara membuat biopori kepada warga yang hadir saat sosialisasi. Selain itu pada hari pertama juga mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan biopori di salah satu rumah warga yang menjadi contoh. Pada hari kedua, mahasiswa membantu warga untuk membuat biopori di rumah-rumah mereka masing-masing.
Bapak Bunadi, Ketua RT 03 Dusun Kampungbaru yang juga mengikuti kegiatan ini mengaku senang dan berterima kasih kepada mahasiswa PMM. "Saya merasa mendapat ilmu baru yang bermanfaat. Saya juga senang bisa berinteraksi dengan mahasiswa yang ramah dan sabar. Saya berharap biopori yang saya buat bisa bermanfaat untuk lingkungan dan keluarga saya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wonosari, Suwito, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PMM. "Ini adalah kegiatan yang positif dan edukatif. Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi warga lainnya untuk peduli dan berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Saya juga berharap Ilmu yang diberikan oleh Mahasiswa yang sedang melakukan Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terhadap masyarakat Desa Wonosari bisa terus berlanjut dan berkembang," tuturnya.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di kampus kepada masyarakat, sekaligus untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial mereka. Selain itu program ini juga merupakan salah satu syarat kelulusan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
