Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Betulkah ISIL Sudah Ditinggalkan Pendukung?

20 Mei 2014   04:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20 95 0

Krisis Suriah sudah berlarut hingga dua tahun lebih. Setelah masa yang cukup panjang ini, sudah banyak kelompok oposisi Pemerintah Suriah yang menyatakan eksistensi dan bersedia untuk merebut kekuasaan atas Negeri Syam ini dari tangan Basyar Asad. Tapi, sepertinya, oposisi yang paling gigih dibandingkan oposisi-oposisi kuat yang lain adalah Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIL -- Islamic State of Iraq and the Levant). Selama krisis Suriah berlangsung, kelompok ini telah berhasil menguasai banyak daerah strategis Suriah termasuk al-Riqqah, Idlib, Homsh, dan Aleppo.

Pada hari Jumat lalu, ISIL mengeluarkan ancaman untuk kelompok-kelompok bersenjata yang berada di daerah Talbisah, al-Rastan, al-Ghanthu, dan al-Za’faranah, empat titik strategis di kawasan Homsh ini, supaya meninggalkan daerah dalam waktu 24 jam.

Kekuatan ISIL yang hari demi hari semakin membumbung tinggi ternyata tidak mendatangkan angin segar bagi para kelompok penentang Suriah. Berperang untuk merebut kekuasaan memang mungkin sudah menjadi tabiat negatif manusia yang selalu haus kekuasaan. Baku hantam terdahsyat sekarang sedang terjadi antara ISIL dan Front al-Nushrah di daerah Deir al-Zur. Sudah ratusan korban dari kedua belah pihak berjatuhan dan banyak rakyat sipil yang terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.

Melihat gelagat yang tidak menguntungkan ini, banyak negara yang selama ini bersemangat baja untuk menggulingkan Basyar Asad dengan cara mendukung kelompok-kelompok oposisi mulai mundur selangkah. Mereka mulai berpikir dua kali untuk melanjutkan dukungan kepada kelompok-kelompok garis keras ini.

Turki adalah salah satu negara yang selama ini tampil sebagai pendukung serius ISIL. Tapi lantaran gelagat tidak menguntungkan itu, Ankara sudah berubah sikap dan meninggalkan ISIL sendirian di medan laga. Hal ini bisa dilihat jelas dalam pemberitaan-pemberitaan nasional Turki yang untuk pertama kali menyebut ISIL sebagai sebuah kelompok teroris garis keras. Tapi perlu diingat, menurut media-media dunia, sikap ini diambil Partai Keadilan dan Pembangunan Turki yang sekarang sedang berkuasa setelah Amerika Serikat memberikan lampu hijau. [Al-Watan/Farsnews]

Melihat semua ini, kita teringat sebuah ayat al-Quran yang pernah menegaskan, Seandainya Allah tidak menolak [keganasan] sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. (QS. Al-Baqarah 2:251) Mungkin semua itu terjadi supaya bumi kita ini tidak dikuasai oleh kelompok-kelompok yang ingin menguasai dunia tetapi atas nama nama agama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun