Tahun baru dan kemacetan jalan raya adalah bentuk dari seberapa laparnya manusia kita dalam mencari kebahagiaan. Seolah-olah mereka tidak pernah bahagia sepanjang hidupnya. Adanya resolusi yang diucapkan, ditulis, dan diunggah ke media sosial merupakan sebuah gambaran bahwa masyarakat kita seperti instalasi listrik. Jika ada satu orang yang melakukannya kemudian Ia memamerkannya di media sosial, maka boleh jadi orang lain akan melakukan hal yang serupa. Seperti yang terjadi pada orang-orang yang memadati jalanan. Mungkin beberapa hari sebelum tahun baru seseorang bertanya kepada kerabatnya "malam tahun baru nanti mau kemana nih?" Kalimat semacam itu memberikan kejut listrik di dalam sel otaknya untuk berpikir "kemana tahun baru nanti ya?", sekaligus menjadikan magis yang entah siapa orang pertama yang merapalkan mantra "malam tahu baru nanti mau kemana?" Itu. Yang jelas kata "mau kemana" identik dengan pertanyaan "ke tempat apa dan lewat jalan mana". Tahu-tahu jalanan menjadi masalah kesekian yang dipikirkan.
KEMBALI KE ARTIKEL