Konon negeri kita dijuluki sebagai negeri yang sopan, ramah-tamah dan elok, tapi siapa yang menduga kalau itu semuanya hanyalah doktrin yang dibuat untuk membuat bangsa ini selalu menerima dan terbuka dengan sesuatu yang berbau asing dan berbeda. Tidak hanya barang dan jasa saja yang bisa dijual, kaum pemodal dan kapitalis juga bisa menjual keramah-tamahan.
KEMBALI KE ARTIKEL