“mas tunggu.” Aku bergegas ke mushola tepat di samping ruang tengah.
setelah selesai berjamaah dan berdoa kami saling diam. Ingin sekali aku mencium keningnya sebagai tanda kasihku padanya, tapi aku takut dia marah aku tidak ingin melihatnya menangis lagi.
“sabar ali… belum saatnya” ucapku dalam hati
“mas ali..” jantungku selalu berdebar saat dia memanggil namaku. Suaranya sungguh lembut nan merdu.
“iya fa?” jawabku sembari menoleh dan menatapnya.
“lusa ada acara reoni SMA di alun-alun bandung, bolehkah jika aku kesana?” terlihat jelas dari sorot matanya dia sangat ingin datang kesana.
“mulai jam berapa? Biar mas antar”
“besok kan mas kerja, acaranya jam 08.15 nanti biar hana saja yang ngantar.”
“jangan pulang larut malam.” Ucapku dengan berat hati.
Reoni SMA? Itu berarti dia juga akan bertemu danu? Apakah mungkin kafa akan pergi bersama danu? Ah tapi tidak mungkin! aku harus percaya pada istriku dia pasti bisa menjaga dirinya. Lagi pula dia pergi dengan sahabat2 prempuannya mereka pasti akan mengingatkan dan menjaganya.