Reinterpretasi Eksistensi Gerakan Melalui Fenomenologi
26 Oktober 2024 20:31Diperbarui: 27 Oktober 2024 20:58390
Ketika berbicara tentang gerakan sosial, filosofis, atau bahkan spiritual, ada satu hal yang sering terabaikan: keberlangsungan hidup sebagai proses yang dinamis. Gerakan yang bertujuan mengubah realitas, pada dasarnya harus selalu bergerak, menyesuaikan diri, dan berkembang. Gerakan yang hidup adalah yang tidak pernah merasa "selesai" dengan dirinya sendiri. Begitu ia merasa cukup atau puas, ia berhenti berkembang dan berisiko menjadi dogma, dengan kata lain, mati. Artikel ini mengajak untuk merenungkan konsep gerakan yang hidup, dan bagaimana fenomenologi serta pemikiran eksistensial dapat menjadi alat bantu untuk menjaga gerakan tetap bernyawa.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.