Pria Nggemesin Ngucapin Selamat Terlantik untuk 45 Dewan Pacitan
23 Agustus 2024 22:45Diperbarui: 23 Agustus 2024 23:181982
Dalam momentum elektoral, khususnya mereka yang ikut berkompetisi, banyak yang tiba-tiba menjadi dermawan layaknya philantropis. Membagi sembako dan membagi uang kepada rakyat padahal aslinya pelitnya naudzubillah. Banyak juga yang tiba-tiba menjadi paling merakyat. Slogan-slogan membela wong cilik berkumandang. Itulah demokrasi elektoralisme. Di mana demokrasi hanya dimaknai oleh mereka yang memiliki syahwat kekuasaan, dimaknai hanya sebatas lima tahun sekali. Bagi mereka, demokrasi adalah pelimu, eh pemilu. Bukan demokrasi yang berorientasi tugas suci mengurus rakyat di antara dua ajang elektoral.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.