Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Benarkah Zakat Menjadi Solusi Fenomena Kesenjangan?

29 Juni 2024   14:40 Diperbarui: 29 Juni 2024   15:43 31 1
Perilaku segelintir manusia yang tamak tiada hentinya hanya memikirkan laba untung semata, lupa akan urusannya setelah hidup di dunia. Ketidakseimbangan ekonomi terjadi dibanyak negara, penerapan sisten kapitalisme justru erat kaitannya dengan hal tersebut. Bagaimana tidak demikian sebanyak 5% populasi manusia menguasai 80% aset kekayaan di dunia. Jurang kesenjangan semakin curam, lalu salah siapa?

Agama islam membawakan sebuah konsep zakat, hampir mirip dengan pajak. Zakat adalah salah satu sektor penting dalam filantropi Islam. Sebagai rukun Islam ketiga, zakat wajib dibayarkan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat(muzakki) untuk menyucikan hartanya dengan cara menyalurkan zakatnya kepada mustahik (penerima zakat). Contohnya adalah zakat profesi, dibayarkan ketika telah memenuhi nishab yaitu batasan untuk melakukan zakat profesi ketika pendapatan dikurangi pengeluaran primer senilai 85 gram emas lalu dikeluarkannya sebesar 2,5 %.

Zakat ini tidak hanya berfungsi untuk menolong
perekonomian mustahik, tetapi juga dapat menjadi instrumen penyeimbang dalam sektor ekonomi nasional.Dalam jangka panjang, tujuan utama zakat adalah mentransformasi para mustahik menjadi muzakki. Hal ini menunjukkan bahwa zakat sangat berpotensi untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan di suatu Negara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun