Lubang resapan biopori merupakan lubang buatan berbentuk silindris yang digali ke dalam tanah dengan kedalaman berkisar 1 meter dan diameter 10-30 cm. Lubang yang telah dibuat kemudian diisi dengan sampah organik untuk memberi makan flora dan fauna sehingga mereka aktif membentuk biopori atau pori-pori berbentuk terowongan kecil di dalam tanah.
Prinsip kerja sebuah sumur resapan adalah menyimpan untuk sementara air hujan di dalam lubang. Selanjutnya air tampungan akan masuk ke dalam tanah sebagai air resapan yang selanjutnya akan menjadi cadangan air tanah.
Manfaat biopori sangat banyak loh, antara lain bisa menurunkan risiko banjir, menabung air tanah, membantu menyuburkan tanah, dan mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos.
Proses pembuatan lubang resapan biopori sangat mudah, alat dan bahannya adalah bor biopori, sampah organik, dan semen. Untuk alat bantunya kita bisa menggunakan pisau pencungkil tanah, karung, dan air. Proses yang pertama adalah dengan menyiram permukaan tanah dengan air supaya gembur. Kedua, lubangi tanah dengan bor biopori sedalam 1 meter dan diameter 10-30 cm. Ketiga, isi lubang dengan berbagai macam sampah organik. Keempat, permanenkan bagian atas lubang biopori dengan semen setinggi 10 cm kemudian ditutup dengan kawat besi berongga. Selesai. Mudah bukan.
Sampah organik di dalam lubang resapan biopori menjadi makanan bagi organisme penghuni tanah sehingga jumlah mereka semakin banyak dan aktif membentuk biopori. Ingat ya, sampah organik bukan sampah anorganik karena susah terurai. Setelah 2 minggu sampah organik bisa diambil sebagai kompos. Wow lubang resapan biopori hebat juga ya, selain bisa mengurangi genangan air ternyata bisa menciptakan pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman. Secara Teori, semakin banyak biopori, maka semakin banyak air hujan yang terserap juga semakin subur tanah.
Supaya lubang resapan biopori bekerja dengan baik, pertama pilihlah permukaan datar di mana air secara alami akan berkumpul. kedua Jauhkan dari septic tank minimal 5 meter dan 1 meter dari fondasi tanah. Ketiga struktur tanah harus mempunyai kemampuan menyerap air setinggi 2 cm dalam satu jam.
Karena biopori bekerja secara alami untuk menyerap air hujan, bukan berarti kita membiarkannya begitu saja. Kita tetap harus melakukan perawatan agar lubang biopori tetap bekerja secara efektif. Setiap tahun minimal kita membersihkan lubang resapan minimal 3 kali dengan cara mengganti sampah organik dengan yang baru.
Lubang resapan biopori telah terbukti efektif mengurangi genangan air hujan di beberapa daerah seperti Jakarta. Pada tahun 2007, terjadi banjir di daerah Jakarta sehingga media ramai-ramai mencari solusinya. Akhirnya, dipilihlah metode lubang resapan biopori karena biaya pembuatannya murah dan efektivitasnya tinggi.