Tapi dibalik itu semua, tak sedikit manusia yang mengeluhkan rasa LELAH yang ia terima akibat pekerjaan yang sebenarnya ia jua yang memilihnya. Seperti kentaranya, banyak mahasiswa LELAH atas bebannya yang sebenarnya dalam artikel sebelumnya sudah terbaca bahwa beban setiap mahasiswa 'sebenarnya' tak seberapa jika kita sedikit 'memaksa' untuk hasil yang sempurna dalam waktu yang tak lama.
LELAH yang sebenarnya bukanlah karena tugas yang tak tersudah atau karena jumlah dari tugas yang tak terserah. LELAH yang sebenarnya adalah buah dari sebuah LENGAH terhadap segala apa yang telah menjadi perintah bagi kita hamba-Nya yang lemah. LELAH yang sebenarnya mungkinlah karena kita selalu LENGAH terhadap ibadah kepada Allah. Padahal di dalam Al-Qur'an sudah jelas bahwa kita diciptakan tak lain dan tak bukan karena untuk beribadah kepada Allah (Q.S. Adz Zariyat : 56).
Seorang kakak pertama dari sang penulis, Masdiawati pernah menuturkan bahwa jangan pernah menunda shalat, dan jangan pernah merasa karena shalat aktivitas jadi kandas, tapi justru shalat lah yang membuat aktivitas yang semula kandas menjadi tuntas. Penulis berkaca pada pengalaman sudah membuktikan bahwa semakin lalai kita shalat semakin terbengkalai aktivitas kita. Maka di hari Jumat yang Mubarok ini, penulis berpesan, jikalau tidak ingin LELAH dalam berkiprah di dunia kehidupan yang berubah-ubah ini, jangan pernah LENGAH dalam beribadah kepada Allah, apalagi LENGAH dalam shalat kepada Allah. Karna shalatmu adalah cerminan hidupmu.