Berbagai kegiatan mulai konser, perilisan lagu, projek dan lain sebagainya tetap dilaksanakan sesuai dengan waktunya meskipun menurut Lee Sung Soo mantan CEO SM Entertainment, Founder dari perusahaan musik itu, Lee Soo Man justru dianggap menjadi penyebab gagalnya grup rookie Aespa, dalam merilis album terbarunya.
Bermula dari adanya akuisisi SM oleh Kakao Entertainment pada 7 Februari 2023 seperti dilansir dari CNN Indonesia (11/03/2023) bahwa Kakao Entertainment membeli saham SM sebanyak 9,05 persen sesuai kesepakatan, terpisah dengan manajemen SM Entertainment tanpa melibatkan Lee Soo Man.
Berselang beberapa hari kemudian pemegang saham mayoritas, SM Entertainment, Lee Soo Man memberikan kabar bahwa ia telah menjual sahamnya secara diam-diam kepada Bang Shin Hyuk, Founder dari HYBE Labels sebanyak 14.08 persen.
Pada akhirnya SM Entertainment mendapatkan keuntungan dari aksi konflik internal ini, dimana saham mereka sempat naik ke angka KRW 150.000 di Bursa Efek Korea Selatan. Sayangnya pada 9 Maret saham perusahaan yang identik dengan warna pink itu justru mengalami penurunan sebesar 3,36 persen.
Pada 6 Maret HYBE melakukan tender offer akan tetapi usaha mereka guna mencaplok SM gagal dilakukan. Karena sebanyak 35 persen pemegang saham enggan menjualnya kepada agensi yang menaungi BTS tersebut.
Usai gagalnya SM mengakuisisi sisa saham SM, Kakao kemudian membuat tender offer sehari setelah HYBE mengalami kegagalan sampai saat ini tindak lanjut dari tender offer ini tengah dibahas baik oleh internal Kakao, SM maupun HYBE.