Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Ende: Antara Pengasingan, Soekarno dan Pancasila

28 Juni 2022   11:57 Diperbarui: 28 Juni 2022   12:14 237 5
(28/06/2022)- Soekarno merupakan murid dari Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, yang juga sekaligus guru dari Semaun dan Kartosuwiryo pada mulanya ketiga murid dari tokoh Sarekat Islam tersebut, berjalan akrab namun lambat laun ketiganya berbeda haluan. Soekarno condong kepada nasionalisme dan demokrasi, Semaun berhaluan Komunis dan Sosialis serta Kartosuwiryo berhaluan agamis.

Pancasila dasar negara Indonesia yang dihasilkan oleh Soekarno, di bawah pohon Sukun di Pulau Ende, Flores,Nusa Tenggara Timur semasa pengasihan pria yang lahir di Surabaya tahun 1901 itu.

Ende ketika itu belum dikenal sebagai pulau yang bersahaja serta indah melainkan hanya sebuah pulau kecil yang jauh jaraknya cukup jauh dari Jawa. Soekarno mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan tokoh-tokoh nasional lainnya yang diasingkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda, di Boven Digul, Papua.

 Alasan pendiri dari Partai Nasional Indonesia (PNI) ini diasingkan ke Ende karena dikhawatirkan jika ia disatukan di Digul 2000 tahanan di sana akan memberontak karena Kusno ( nama lahir Soekarno) dikenal sebagai orator ulung yang mampu membangkitkan semangat pemberontakan terhadap kolonial.

Selama pengasingan di Ende dari tahun 1934-1938 ia hanya ditemani oleh Istrinya Inggit Garnasih, mertuanya Ibu Amsi dan dua orang anak angkat. Pada awalnya, Soekarno merasa terpukul karena dijauhkan dari Jawa dan diasingkan di Ende.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun