Negara ini banyak sumber daya yang sebenarnya sangat amat mencukupi jika diproduksi dan diperjualbelikan pada pasar domestik atau dalam negeri karena negara kita kaya namun masih banyak menjual mentah sumber daya alamnya ke luar negeri sementara kita, lebih banyak mendapatkan hasil jadinya dari luar yang membuat harga berbagai komoditas termasuk minyak goreng menjadi baik harganya.
Minyak goreng merupakan salah satu perlengkapan memasak berbagai kalangan mulai dari rumah tangga, para pedagang gorengan, warteg, warung nasi Padang dan sejenisnya sangat terpengaruh dampaknya akibat kelangkaan minyak di pasaran.
Sebenarnya mudah mengetahui penyebab kelangkaan minyak di pasaran jangan melihat dari sisi ritel seperti minimarket sebab stok di sana memang dibatasi setiap harinya minimal 2-6 liter per orang agar meminimalisir kelangkaan.
Penyebab pertama adalah adanya panic buying atau ketakutan berlebihan akibat harga murah sebesar Rp 14.000 per liter yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan sejak tanggal 14 Januari 2022, meskipun demikian nampaknya masyarakat juga tidak melihat dan tidak mau mendengar berita yang telah banyak beredar di berbagai media konvensional maupun online bahwa pemberlakuan satu harga akan dilakukan selama 6 bulan ke depan.