Kerajinan tangan milik bapak Budi ini berdiri sekitar 10 tahun yang lalu dengan modal secara mandiri. Untuk pemasukan dan pengeluaran setiap penjualan tidak menggunakan pembukuan. Macam-macam kerajinan yang dibuat diantaranya ventilasi udara, plakat, Â peralatan makan ataupun rumah tangga lainnya.
Pembuatan kerajinan tangan dilakukan apabila terdapat pemesanan yang tidak menentu jumlahnya. Untuk desain ataupun bahan biasanya sesuai dengan permintaan konsumen.
Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 memiliki dampak yang sangat besar bagi berbagai pihak termasuk UMKM. Bapak Budi merupakan salah satu dari sekian banyaknya yang terdampak. Penjualan sebelum dan sesudah pandemi sangat jelas berbeda. Keuntungan menurun secara drastis. Bantuan ataupun saluran dana dari pemerintah dirasa salah sasaran karena keluarga bapak Budi tidak mendaptkan bantuan sama sekali. Namun, hal tersebut bukan penghalang bagi keluarga untuk terus berusaha mencukupi kebutuhannya.
Pengrajin yang sudah cukup terkenal di daerah Sumedang yang sempat diwawancarai oleh wartawan. Yang menarik adalah sang istri membantu dalam proses pembuatan kerajinan yang ternyata satu-satunya pengrajin perempuan di Sumedang. Rumah produksi kerajinan tangan dengan pemasaran melalui kuli bangunan. Sedangkan pemasaran melalui platform digital belum pernah dilakukan dikarenakan pemahaman beliau yang kurang dalam penggunaan sosial media dan lain sebagainya.
Kami memberikan saran serta masukan agar UMKM tersebut bisa go digital. Dengan cara memberitahu bagaimana tata cara membuat akun, toko penjualan, barang yang akan di jual, pengiriman dan lain sebagainya. Diharapkan hal tersebut dapat membantu UMKM Handcraft Di Desa Sukamantri menjadi lebih berkembang serta meluas ke berbagai daerah.