Golput akronim dari Golongan Putih, yakni golongan orang-orang yang tidak memilih kandidat atau pasangan calon pemimpin  dalam "pesta demokrasi". Kebanyakan orang menganggap orang golput adalah orang-orang yang apatis, tidak peduli dengan politik. Tidak memilih adalah sebuah pilihan, berikut adalah alasan mengapa saya pilih golput:
- Dengan saya golput, berarti saya menerima siapa pun yang akan menjadi pemimpin;
- Dengan saya golput, saya tidak akan masuk pada barisan sakit hati yang kandidat didukungnya tidak menang;
- Kebanyakan dari rakyat sebagai pendukung merasa kecewa saat pemimpin yang didukungnya tidak seperti yang diinginkan, saya tidak akan kecewa jika saya golput;
- Janji-Janji manis saat kampanye tidak sepenuhnya terealisasi ketika sudah menduduki jabatan, bahkan seringkali berbeda 180 derajat dari apa yang dijanjikan;
- Banyak kampanye-kampanye hitam dilakukan oleh tim lawan politiknya, dan perbedaan dalam mendukung berpotensi menjadi konflik horisontal serta sentimental, dengan saya golput maka hal tersebut tidak mungkin saya lakukan;
- Dalam politik tidak ada kawan yang abadi dan tidak ada lawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan. Partai politik hampir tidak ada yang konsisten dan hanya mementingkan kepentingan partainya;
- Dengan saya golput saya akan lebih ringan dalam untuk memberikan kritikan maupun aspirasi kepada siapapun yang terpilih;
- Politik hanya hitung-hitungan angka, kita tidak pernah mengetahui mana kandidat yang terbaik yang layak terpilih menjadi pemimpin;
- Tidak memilih adalah suatu pilihan dan merupakan hak konstitusional;
- Â Dengan golput maka saya tidak perlu mengotori jari saya.