Sebagai manusia yang punya akal dan menjunjung tinggi rasionalitas, tentu perkara objektivitas dalam memandang suatu realitas adalah kewajiban mutlak. Karena mekanisme kerja rasio adalah menggunakan rumusan logika yang bekerja dalam otak. Dari inderawi yang menangkap citra realitas, masuk ke dalam Thalamus lalu diteruskan ke korteks di Lobus Frontalis otak (sebelum masuk ke korteks, mampir di Amigdala untuk mendapatkan kesan afeksi / emosi) untuk proses berlogika, yaitu, pengumpulan berbagai premis dari memori terdahulu (ingatan akan suatu realitas, ingatan akan kesimpulan logika sebelumnya, atau ingatan akan ilmu pengetahuan, entah secara teoritisi maupun hasil eksperimental-nya) dan citra realitas yang baru saja ditangkap melalui proses inderawi untuk dimasukkan pada bangunan logika deduksi -- induksi -- kausalitas -- analogi (dimana bisa berlaku kombinatif) sehingga berakhir pada kesimpulan final logika. Ketika saya mengatakan "mekanisme kerja rasional", terdapat asumsi bahwa yang dominan dalam rangkaian proses tersebut adalah bangunan logikanya, bukan kesan afeksi-nya (dari Amigdala).
KEMBALI KE ARTIKEL