Di antara banyak kasus, posisi perempuan selalu diidentikan sebagai penggoda, sehingga ritual penggerebakan oleh istri sah banyak ditujukan terhadap perempuan lain bukan kepada lelaki atau suaminya yang berpengaruh besar dalam kekisruhan ini.
   Dalam penyelaman saya pada suatu beranda sosial media, 85 persen penghakiman dijatuhkan pada pihak perempuan, yang mencengangkan sebagian besar penghakiman dilakukan oleh perempuan-perempuan lainnya. itu ngapain di lerai, biarkan saja perempuan itu berlumur darah dulu, kalo gatal sini saya garuk pake parutan kelapa, seandainya dia ketemu dengan saya, saya injak perutnya sampai dia muntah.  kira-kira begitu bunyi komentar-komentar yang saya dapati. Pertanyaannya, apakah hubungan gelap terjadi, berkembang dan tumbuh subur hanya karena sebab datang dari pihak perempuaan?