Sebuah geguritan jawa yang menjadi nasehat orang tua mengawali tulisan humor sufi mencari mahkota puasa (2).
"Lir ilir tandure wus sumilir tak ijo royo-royo- tak sungguhke penganten anyar. Cah angon-cah angon penekne blimbing kuwi - lunyu-lunyu penekne kanggo mbasuh dodot iro... ". Potongan lirik lagu yang memiliki makna yang dalam sebagai nasehat diri agar mampu sukses dalam perjalanan dalam kehidupan di dunia ini.
KEMBALI KE ARTIKEL