Tiada bosan ku selami malam-Mu
Helai rambutnya menyelimutiku
Belaian anginnya membiusku
Di hujung teras kubah prisma
Di bawah sarang laba laba
Di samping jiwa yang lain
Perut ini bersiul merdu
Tuhan...
Di semak pelangi aku kesepian
Di gurun fatamorgana aku meratap
Di alam mimpi aku terlelap
Jangkar kapal putus tekikis karat
Sampan kerdil tawarkan bahtera
Di samudra pekat aku tersesat
Hilang dayung, dan keyakinan
Terlihat pecahan cermin di pesisir
Pantulkan cahya putih menyilaukan
Bulan dan bintang berpaling dariku
Nyamuk jua asing padaku
Tuhan...
Perlahan miring jalanku
Linglung Lunglai lesuh lamban
Tersungkur tubuh menghianatiku
Aku bingung Tuhan...
Kesudut mana mata ini menatap
Kearah mana kaki ini melangkah
Keujung mana tubuh ini berlayar